Cemaskan UAN, Siswa Dialog Bilingual

UAN yang sejatinya akan dilangsungkan pada pertengahan April 2008, tak urung membuat siswa SLTA cemas. Hal itu juga dirasakan oleh hampir seluruh siswa-siswi MA Nurul Jadid (MANJ), Paiton, Probolinggo.

Kecemasan siswa-siswi MANJ tidak sampai berwujud pada tindakan anarkis dan demonstrasi. Seperti beberapa kejadian sebelumnya yang banyak diberitakan oleh media, tentang beberapa sekolah SLTA dan SLTP yang melakukan demonstrasi penolakan UAN di berbagai daerah.

Siswa-siswi MANJ kelas XII yang berjumlah 214 dikumpulkan oleh kepala madrasah, Maltuf Siraj, untuk diberi pengarahan. Dalam pengarahan yang disampaikan olehnya, Kepala Madrasah menggunakan bilingual (dua bahasa), Arab dan Inggris.

Kecemasan itu telah dirasakan oleh pihak madrasah, sehingga dipandang perlu untuk segera di sikapi, agar siswa kelas XII tidak larut dalam ketakutan, yang bisa berakibat tidak siapnya mental mereka menhadapi UAN.

“We are in doubt on facing next national exam, it’s all about the subject reason that has been increased,” tutur Ina, cemas. Apa yang dirasakan ina seakan mewakili teman-temannya kala itu. Mendengar hal itu, Kepala Madrasah tersenyum penuh arti, sebelum memberikan jawaban.

“No pain no gain, everything must be done as well as possible… you must grow your self confidence up to face it,” jelasnya kala itu, dalam memberikan pengarahan di perpustakaan dengan berbahasa Inggris. Secara bergiliran, siswa dan siswi kelas XII di kumpulkan di perpustakaan.

Guna menghadapi UAN, MANJ telah menyiapkan strategi bagi siswa kelas XII, diawal Tahun ajaran, mereka langsung mendapatkan latihan soal-soal UAN, tiap hari yang dilaksanakan saat sore hari, sebagai ekstrakurikuler.

MANJ juga telah menerapkan kebijakan, setelah semester ganjil usai, siswa kelas XII langsung melanjutkan ujian try out, ujian mirip pelaksanaan UAN yang dilaksanakan dua kali.

“Try out goal is to motivate your study on facing national exam, it works regularly from first semester of third grade” pungkas pria yang pernah menjabat anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Probolinggo, meyakinkan. (lis)