BERITA TERBARU
SMTDepag RI Kirim Kepala MANJ Ke Australia
Di tahun 2008 ini, kembali Depag RI mengirimkan beberapa kepala Madrasah Aliyah yang telah mengikuti kegiatan PPWKM sebelumnya. Kini kegiatan yang berorientasi pada pengembangan wawasan kepala Madrasah tersebut memilih Australia sebagai tempat belajar mulai tanggal 27April-09 Mei 2008. ...Selengkapnya...

Tidak Paham Basket Nekat Bermain

Lapangan basket yang baru selesai dibangun di halaman MANJ, langsung dilahap oleh beberapa siswa yang sejak lama menantikan rampungnya lapangan yang tepat berada dihalaman madrasah.

“Kita udah lama menantikan kesempatan untuk bisa bermain,” tutur Su’udi, siswa kelas XII IPA dengan nafas yang masih ngos-ngosan usai bermain, yang diiringi senyum polos teman-temannya.

Tampak kala itu, beberapa siswa terlihat sedang berjibaku saling merebut bola untuk segera memasukkan bola ke basket yang tingginya sekira 3 meter dari permukaan tanah. Sering kali terlihat, pola permainan mereka yang belum sesuai dengan aturan main bola basket.

Asal dapat menangkap dan melesakkan bola ke basket (keranjang), itulah yang hanya ada dibenak mereka. Pola permainan bola basket siswa yang asal, ternyata disebabkan belum membudayanya permainan basket di kalangan siswa MANJ.

Selama ini siswa hanya terbiasa bermain sepak bola, bola volly, takraw, bulu tangkis dan tenis meja. Tak heran jika pola permainannya asal-asalan, toh walaupun terdapat beberapa siswa yang paham akan permainan basket, tapi jumlahnya sangat sedikit.

“Mau gimana lagi, wong guru olah raganya gak ada, ya langsung aja kita main,” ungkap Priyanto, siswa asal XI IPS cuek.

Ketika Kepala Madrasah, A. Malthuf Siraj dikonfirmasi, terkait minimnya pengetahuan siswa tentang teknik bermain basket, pria asal pulau garam Madura tersebut membenarkan, “Memang siswa MANJ masih banyak yang belum paham tentang permainan basket,”.

Namun dia berjanji, akan segera mendatangkan pelatih khusus “Setelah semester ganjil, madrasah akan mendatangkan guru olah raga, khusus untuk melatih siswa bermain basket,” janjinya meyakinkan.

Mengetahui akan didatangkannya guru olah raga, khusus untuk melatih siswa bermain basket, para siswa menyambutnya dengan penuh suka cita. Dedi Rahman misalnya, siswa asal Bondowoso ini yang paling bersemangat merespons.

“Wah, kalau sudah ada pelatihnya, saya gak perlu lagi teriak-teriak protes nyalahin permainan siswa yang asal,” kenang siswa yang sudah paham basket sejak di bangku SLTP. (yuk)

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger