BERITA TERBARU
SMTDepag RI Kirim Kepala MANJ Ke Australia
Di tahun 2008 ini, kembali Depag RI mengirimkan beberapa kepala Madrasah Aliyah yang telah mengikuti kegiatan PPWKM sebelumnya. Kini kegiatan yang berorientasi pada pengembangan wawasan kepala Madrasah tersebut memilih Australia sebagai tempat belajar mulai tanggal 27April-09 Mei 2008. ...Selengkapnya...

Pelatihan Akuntansi Usai Jam Pelajaran

Mengalah Demi OSIS Saat Libur Semester

Tak kurang dari 52 siswa dan 64 siswi tengah serius mengikuti pelatihan Akuntansi Perusahaan Dagang di MA Nurul Jadid (MANJ). Pagi itu, meskipun hari Jum’at (8/2) adalah hari libur di MANJ tak menyurutkan semangat siswa-siswi dari program IPS untuk mengikuti pelatihan.

Dalam pelatihan yang terus berlanjut pada keesokan harinya, peserta lebih difokuskan pada praktik manajemen akuntansi dibidang perdagangan perusahaan, Praktik tersebut memungkinkan bagi siswa untuk lebih mudah menerapkannya dalam bentuk akuntasi perdagangan.

“Sengaja pelatihan tersebut difokuskan pada akuntansi perusahaan dagang, agar siswa bisa mempraktikkannya di dunia usaha, seperti manajemen akuntansi pada koperasi madrasah,” tutur Yusuf Mu’thi, ketua program IPS.

Menurutnya, pemahaman akuntansi khusus bagi siswa program IPS, tidak cukup hanya disampaikan dalam proses KBM. Sebab menurut Yusuf, Program IPS tidak sama dengan jurusan akuntansi pada sekolah-sekolah kejuruan.

“Muatan keahlian program IPS, secara garis besar terarah pada dua mata pelajaran, Soiologi dan Ekonomi. Maka dari itu, pelatihan akuntansi sangat penting bagi mereka, ” katanya panjang lebar.

Masih Menurut Yusuf, kemampuan siswa dibidang akuntansi perlu dimaksimalkan. Dengan begitu, pelatihan tersebut bagi siswa akan lebih maksimal karena diimbangi praktik akuntan, dengan waktu yang lebih banyak dari pada di kelas.

“Waktu yang digunakan untuk pelatihan selama 3 hari, diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi siswa tentang akuntansi perusahaan dagang,” kata dia dalam sambutannya. Bapak dari satu orang anak itu juga banyak menyampaikan rasa terima kasih kepada dua nara sumber yang telah bersedia memberikan pelatihan selama tiga hari.

Pelatihan yang dimulai hari Jumat tersebut, berlangsung sejak pukul 8:00 dan berakhir pada pukul 10:00 yang dikhususkan untuk siswi. Sementara untuk siswa dilanjutkan pada pukul 13:30 dan berakhir pada pukul 15:30.

Keesokan harinya, pelatihan dilanjutkan ketika jam pelajaran telah usai, tetap bergantian antara siswa dan siswi. Dengan alokasi waktu masing-masing 1 jam setengah, lebih sedikit dari waktu sebelumnya.

Ketika ditanya mengapa tidak melaksanakan pelatihan ketika libur semester ganjil, Yusuf menjelaskan, libur pasca semester ganjil digunakan OSIS untuk pelatihan jurnalistik selama empat hari.

“OSIS punya gawe pelatihan jurnalistik ketika libur semester ganjil, dan acara ini (pelatihan akuntansi, red) akhirnya diundur. Kita harus mengerti, bahwa OSIS itu merupakan representasi siswa dari seluruh program yang ada di MANJ,” tegasnya mantap.

Yusuf berpendapat, pelatihan akuntansi hanya melibatkan siswa-siswi dari program IPS saja, sementara OSIS dalam kegiatannya melibatkan seluruh siswa dari masing-masing program yang ada di MANJ.

“Kita tidak ingin, kegiatan yang hanya membawa kepentingan satu program, pelaksanaannya berbenturan dengan OSIS yang membawa kepentingan semua siswa dari lima program yang ada di MANJ,” tuturnya bijak.

Meski materi pelatihan hanya difokuskan pada akuntansi perusahaan dagang, dua nara sumber saling bergantian menyampaikan presentasi disertai dengan bimbingan parktik. Beberapa peserta masih kebingungan ketika harus menyusun laporan, membuat posting dari jurnal ke dalam buku besar.

“Yang ribet, sebenarnya ketika udah urusan jumlah menjumlah dari hasil laba, pajak dan prediksi untung rugi,” ucap Asni Furaidah, siswi kelas 2 IPS yang mengaku senang dengan dilaksanakannya pelatihan akuntansi.

Seluk-beluk dunia perusahaan mulai dari administrasi, keuangan hingga perpajakan, banyak juga disinggung. “Secara garis besar, pelatihan tersebut melatih siswa bisa membuat laporan keuangan perusahaan secara benar,” tegas Abdul Hamid, salah satu pemateri yang masih berstatus bujang.

Dua nara sumber dalam pelatihan tersebut, Saifuddin Zuhri dan Abdul Hamid, keduanya merupakan guru bidang studi Ekonomi dan Akuntansi di MA Nurul Jadid. Mereka ditunjuk menjadi pemateri pada pelatihan yang diselenggarakan oleh Himpunan Siswa Program (HSP) IPS.

Namun, tidak semua siswa-siswi program IPS yang mengikuti pelatihan, hanya kelas 2 dan kelas 3 yang ikut. Hal tersebut ternyata didasarkan pada muatan pelajaran yang diberikan untuk kelas 1 belum terdapat pelajaran akuntansi. (nin)

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger