Janji kepala Madrasah untuk segera menghadirkan guru olah raga, khususnya olah raga basket, benar-benar ditepati. Sekira pukul 7:30 WIB pada hari Jum’at (2/29), merupakan awal berkiprahnya Hendra Wijaya, sebagai pelatih basket di MA Nurul Jadid (MANJ).
Pria dengan tinggi badan 190 cm tersebut, langsung akrab dengan para siswa yang begitu bersemangat setiap kali Hendra –begitu ia biasa dipanggil– mencontohkan beberapa teknik dasar dalam pola permainan basket.
“Teknik pertama yang harus dikuasai dalam bermain basket adalah dribble yang benar,” jelasnya, disertai dengan mempraktikkan bola basket yang dipantulkan ke lantai dengan dorongan tangan rata bawah dada.
Alumnus Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang tersebut, juga banyak memberikan beberapa teknik dasar lain. Meskipun tidak secara langsung kepada bentuk pola pertandingan. Namun menurutnya, yang lebih penting bagi pemula adalah memahami dan menguasai teknik dasar lebih dulu.
“Beberapa teknik dasar selain dribble, seperti lay up, shooting, oper ball dan double perlu segera dikuasai. Agar pola penguasaan bola maksimal sebelum kepada bentuk permainan resmi dalam sebuah pertandingan,” kata pria yang pernah menjadi pemain tim basket inti di kampusnya.
Sebelumnya, kebanyakan siswa MANJ tidak paham tentang teknik permainan bola basket. Permainan mereka masih asal-asalan, beruntung sekarang sudah ada pelatih basket yang bisa mengajarkan kepada siswa tentang teknik bermain basket yang benar.
Secara bergiliran siswa mempraktikkan beberapa teknik dasar yang diajarkan oleh Hendra. Sebanyak
Hendra dijadualkan melatih empat tim basket MANJ seminggu sekali, yakni pada setiap hari Jum’at pagi dan sore. “Pada pertemuan selanjutnya, baru kita akan berlatih pada teknik pertandingan,” katanya kepada anggota tim basket, yang sedang duduk melingkar.
“Kita sangat senang dengan adanya pelatih basket di MANJ, awalnya kita benar-benar nol tentang teknik bermain basket yang benar, dan sekarang kita bisa tahu teknik bermain bola basket yang benar,” ujar Maulidian Syah, siswa kelas XI IPA yang diiringi anggukan teman-temanya.
Tak hanya teknik dasar yang diberikan dalam latihan, Hendra langsung berinisiatif memilih beberapa siswa yang saat latihan dinilai memiliki potensi, mereka akan dimasukkan ke dalam sebuah tim inti, selain empat tim yang telah terbentuk dari masing-masing program.
Untuk mendata siswa yang dinilai memiliki potensi tersebut, Hendra dibantu Abdul Manaf dan Mawardi, keduanya merupakan guru dan Pembina OSIS di MANJ. mereka telah mengantongi beberapa siswa yang akan dimasukkan ke dalam tim inti tersebut. (rose)
gag jelas...
Comment Form under post in blogger/blogspot