BERITA TERBARU
SMTDepag RI Kirim Kepala MANJ Ke Australia
Di tahun 2008 ini, kembali Depag RI mengirimkan beberapa kepala Madrasah Aliyah yang telah mengikuti kegiatan PPWKM sebelumnya. Kini kegiatan yang berorientasi pada pengembangan wawasan kepala Madrasah tersebut memilih Australia sebagai tempat belajar mulai tanggal 27April-09 Mei 2008. ...Selengkapnya...

MANJ Disidak Mahasiswa

Kaget, itulah yang dirasakan para pengurus dan karyawan MA. Nurul Jadid (MANJ) pada hari Sabtu, 5 Juli 2008. Pasalnya di hari itu tepatnya pada 09.00 WIB, MANJ kedatangan rombongan Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. “Pemberitahuan ke kami tentang kedatangan mereka (mahasiswa.red) baru disampaikan jam 08.00 tadi pagi oleh pihak koordinatorat”. Terang Malthuf, Kepala MANJ yang waktu itu juga ikut menerima mahasiswa bersama Lukman Hakim (Waka.Kurikulum), Tauhid (Koordinator Program Keagamaan) dan Ahmad Sofy (koordinator MBI). “hari ini kita sedang mengadakan Ujian Akhir Blok (UAB) semester genap, jadi mohon maaf apabila pelayanannya kurang maksimal” jawab Lukman ketika ditanya soal persiapan penerimaan Mahasiswa tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini MANJ masih sedang melaksanakan UAB yang pelaksanaannya dimulai tanggal 01 Juli 2008 kemarin.

Guru Harus Bisa Bahasa Inggris Aktif

Pertemuan yang bertempat di ruang kepala madrasah itu dimulai tepat pada jam 09.15 WIB dan diawali oleh sambutan singkat Malthuf yang rupanya juga sedikit bingung tentang maksud dan tujuan kedatangan 9 Mahasiswa UIN ke lembaga yang dia pimpin. Malthuf mempersilahkan para mahasiswa agar mengajukan pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan informasi yang mereka inginkan. “saya khawatir nanti malah keterangan saya berlebihan, jadi monggo sampeyan nanya, dan akan kita (pengurus.red) jawab bersama”. Sambutnya yang lantas mendapatkan respon dari Siti Chikmatus Sholihah, mahasiswi berkerudung hijau yang mengajukan pertanyaan pertama seputar kurikulum dan ketenagaan.

Menurut Malthuf, hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan sekolah bertaraf Internasional adalah faktor guru. Guru selain dituntut untuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya juga harus memiliki skill bahasa Inggris aktif sebagai bahasa pengantar di kelas. Hal ini juga ditegaskan oleh Sofy. Menurutnya saat ini guru di Madrasah khususnya di progam IPA bertaraf internasional (MBI) telah menggunakan bahasa Inggris dalam menyampaikan materi di kelas. “Khusus untuk kelas satu, pada semester awal kita masih menggunakan bahasa campuran (Indonesia-Inggris.red)” imbuh Sofy.

Disamping pemberdayaan bahasa Inggris bagi guru dan siswa, MANJ juga merencanakan kelas intensif bagi siswa yang memiliki skill di atas rata-rata dalam bidang tertentu. Mereka diseleksi dari siswa-siswa pada 5 program yang ada di MANJ. “untuk sementara ini hanya itu yang akan kita lakukan, kelas akselerasi pasti akan ada tapi tidak sekarang” terang Malthuf beralasan ketika Hikmah, mahasiswi bertubuh subur itu bertanya tentang kelas akselerasi.

Image Masyarakat Sebagai Tantangan Terbesar

Pola pikir masyarakat Indonesia cenderung memahami Madrasah sebagai lembaga yang mencetak lulusan yang hanya ahli di bidang agama. Hal ini bisa dilihat dari kuantitas pendaftar siswa baru di Madrasah lebih sedikit dibanding mereka yang memilih sekolah umum seperti SMA dan SMK. Padahal menurut Malthuf tidak sedikit lulusan MANJ yang mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi non-agama seperti IPB Bogor dan UGM Jogjakarta. Undang-undang Sisdiknas yang menyetarakan lulusan Madrasah dengan sekolah umum masih baru ditetapkan tahun 2003 kemarin, hal ini ditegaskan oleh Malthuf belumlah cukup tanpa adanya peran aktif pemerintah dalam melakukan sosialisasi di tengah masyarakat.

Masih seputar tantangan nyata MANJ ke depan, Ulil Absor, mahasiswa berkacamata ini bertanya tentang peran Madrasah dalam menjaga keseimbangan antara muatan pelajaran di MBI yang lebih fokus kepada materi eksakta dan bahasa Inggris dengan kultur pesantren yang notabene lebih berkonsentarsi kepada pengembangan ilmu agama. Menjawab hal ini Malthuf menegaskan bahwa keseimbangan itu justru terlihat apabila santri mampu bersaing dengan siswa maupun mahasiswa yang ada di diluar pesantren. “kalau materi agama, saya kira santri di sini sudah cukup karena hampir 18 jam dalam setiap harinya mereka mengikuti kegiatan pesantren, di sekolahpun mereka masih disuguhi materi muatan agama seperi Akidah Akhlak, Al-Qur’an Hadits, Fiqh dsb”. Jadi yang masih kurang justru penguasaan sainsnya, ini yang perlu ditingkatkan”. Papar Malthuf.

1 Dari Thailand, 29 Indonesia

Peserta observasi mahasiswa UIN yang berkunjung ke PP. Nurul Jadid ini sebenarnya berjumlah 30 orang, mereka dibagi dalam 5 kelompok yang tersebar di 5 lembaga di PP. Nurul Jadid (MANJ, SMUNJ, SMPNJ, MTsNJ dan SMKNJ). “observasi ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah inovasi pendidikan yang alhamdulillah Pesantren Nurul Jadid dijadikan sebagai lahan objek” terang Eka Fitriah Anggraini, mahasiswi yang juga Alumni Program Keagamaan MANJ ini dengan bangga saat dihubungi via ponsel. Masih menurut Eka tema yang diangkat dalam observasi tersebut adalah Inovasi Kurikulum Pendidikan Pesantren. Mahasiswa disebar ke beberapa daerah di Jawa seperti Salatiga, Jogjakarta, Malang dan Probolinggo.

Dari 30 orang peserta, 1 diantaranya berasal dari Negeri Gajah Putih, Thailand. Dia adalah Syauqee yang memiliki nama lengkap Syauqee Hayatahe. Syauqee bersama 2 orang temannya yang juga berasal dari Thailand merasa sangat senang kuliah di UIN Malang, sebab mereka ingin mempelajari Agama Islam yang masih jarang ia temui di Thailand. Cowok ganteng yang lahir di kota Pattani ini menyebutkan bahwa sudah sekitar 100 mahasiswa asal Thailand yang kuliah di Indonesia.

Ketika ditanya masalah pendidikan di Thailand, saat ini menurutnya masih belum ada kampus yang berbasis Islam seperti di Indonesia. Namun dalam hal pelayanan di bidang pendidikan, pemerintah Thailand masih lebih agresif daripada Indonesia. “masyarakat sana sudah dikenalkan bahasa Inggris sejak SD dan hampir 80% sekolah sudah punya bis sekolah sendiri”, jelasnya seraya berpamitan pulang.(sfy)

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger